Sabtu, 29 Mei 2010

Kisah Seorang Balita Yang Terkena Penyakit Gangguan Hati

Bilqis Anindya Passa, bayi usia 17 bulan ini mengidap penyakit dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal (Atresia Bilier). Bilqis lahir pada tanggal 20 Agustus 2008,dan penyakit yang diderita Bilqis baru diketahui ketika menginjak 2 minggu.Sukujur tubuhnya menguning,peruntunya buncit dan sekujur tubuhnya gatal.Dokter menganjurkan untuk secepatnya Bilqis di operasi tapi karena keterbatasan biaya jadi Bilqis hanya berobat jalan.Setiap bulanya Bilqia harus kerumah sakit untuk memeriksakan keadaannya karena tubuhnya sangat rentan sekali dengan penyakit.Pada usianya Bilqis menginjak 50 hari harus diadakan operasi untuk mengangkat saluran empedu kemudian disambung lagi ke usus 12 jari.Ternyata setelah dilakukan operasi,di cek kembali hatinya sudah hitam dan rusak.Bilqis hanya bisa makan makanan yang berbentuk cair karena ususnya tidak dapat bekerja seperti usus bayi yang sehat pada umumnya.Asi dan susu botol tetap menjadi asupan utama untuk memperkuat fisiknya.Semakin hari kondisi tubuh Bilqis semakin rentan terhadap penyakit .Untuk memperkuat fisiknya,setiap 10 hari sekali Bilqis melakukan terapi alkupuntur.Kondisi tubuh Bilqis memasuki tahap akhir dan harus segera mengjalini operasi transplantasi hati.Operasi tidak dapat di lakukan di Indonesia karena belum ada dokter ahli dan alat-alat operasi yang memedai.Maka dokter merekomemdasikan operasi dilakukan di Jepang dengan membutuhkan dana sebesar 1 miliar . Karena terinspirasi dari gerakan koin untuk Printa Mulyasari ibunda Bilqis menggalang dana untuk Bilqis dengan bertemakan Koin Cinta untuk Bilqis.
Setelah dana sudah terkumpul akhirnya Bilqis segera melakukan operasi dan sebelem itu Bilqis di rawat di RSUP. Dr Kariadi di Semarang.Tapi kenyataan berkata lain,setelah dana terkumpul dan Bilqis akan segera melaksanakan operasi Bilqis malah terserang bakteri ganas dan mematikan yang menyerang paru-paru Bilqis sahingga menyebabkan kondisinya kritis,sesak nafas dan denyut jantungnya melemah. Bilqis awalnya terkena kuman `klebsiella pneumonia` dan sempat sembuh, namun kemudian terkena lagi, hingga akhirnya terserang kuman baru, yakni `seratia marcescens`, Kuman ini menyerang darah dan membuat kondisinya semakin memburuk.Olehkarena itu Bilqis harus dirawat intensif untuk mengobati penyakitnya.Karena kondisi Bilqis kembali menurun dan semakin memburuk maka Bilqis segera dipindahkan ke ruang PICU dan hingga akhirnya Bilqis meninggal dunia sebulum ia melakukan operasi transplatasi hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar