Rabu, 28 September 2011

Pengalaman Mengunakan Sistem Informasi

Disini saya akan berbagi pengalaman sedikit tentang perkembangan Sistem Informasi. Sebelum saya bercerita kita harus mengetahiu terlebih dahulu apa itu Sistem Informasi. Sistem informasi adalah suatu kumpulan data yang terorganisasi beserta tatcara penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian.

Karena saya mahasiswa dijurusan Teknik Informatika, saya wajib mengetahui beberapa macam sistem informatika dan cara pengoprasiannya. Waktu itu ada tugas kelompok yang mengharuskan kami menggunakan salah satu bahasa pemograman untuk menyelesaikan masalah dengan metode kruskal. Dengan beromodalkan perngetahuan yang masih seadanya akhirnya kami pun berhasil mengerjakan. Pada saat tugas itu dikumpulkan awalnya saya dan beberapa teman lainnya santai saja karena kami pikir tugas itu dipresentasikan bersama-sama. Tapi ternyata, tugas itu harus dipresentasikan sendiri-sendiri dan ketika nama saya di panggilpun saya kebingungan. Dan akhirnya setelah kejadian itu saya pun mulai lebih belajar lagi untuk mengembangkan sistem informasi agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

Kamis, 07 April 2011

Ilmu dan Teknologi yang Digunakan untuk Meningkatkan Pendidikan

Ilmu dan teknologi terutama teknologi informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan teknologi ini berdampak pada berbagai perubahan sosial budaya,salah satu yang sangat banyak dimanfaatkan di sektor pendidikan sudah berkembang yang disebut dengan e-learning. e-learning kepanjangan dari elektronik learning ada yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi elektronik (radio, televisi, film, komputer, internet, dll). Dan ada pula yang mendefinisikan e-learning itu mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.Pengembangan e-learning tidak semata-mata hanya menyajikan meteri pelajaran secara on-line saja, namun harus komunikatif dan menarik. Materi pelajaran didesain seolah peserta didik belajar dihadapan pengajar melalui layar komputer yang dihubungkan melalui jaringan internet. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang e-learning, yaitu “sederhana, personal, dan cepat”. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada , dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya.

Dalam pendidikan konvensional fungsi e-learning bukan untuk mengganti, melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional. Dalam hal ini Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut:

a. e-learning merupakan penyampian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line.
b. e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
c. e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.
d. Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.

Secara ringkas, e-learning perlu diciptakan seolah-olah peserta didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam sistem digital melalui internet. Oleh karena itu e-leraning perlu mengadaptasi unsur-unsur yang biasa dilakukan dalam sistem pembelajaran konvensional. Misalnya dimulai dari perumusan tujuan yang operasional dan dapat diukur, ada apersepsi atau pre test, membangkitkan motivasi, menggunakan bahasa yang komunikatif, uraian materi yang jelas, contoh-contoh kongkrit, problem solving, tanya jawab, diskusi, post test, sampai penugasan dan kegiatan tindak lanjutnya. Oleh karena itu merancang e-laarning perlu melibatkan pihak terkait, antara lain: pengajar, ahli materi, ahli komunikasi, programmer, seniman, dll.

Minggu, 06 Maret 2011

Web Science

Web Science


Web Science merupakan baru yang di ciptakan oleh seorang bernama Tim Berners-Lee yang mensupport dari berdirinya cabang ilmu ini. Tim Berners-Lee juga seorang penemu World Wide Web.

Mereka melihat perkembangan dari gerakan beberapa ilmuwan kurang lebih selama 3 tahun terakhir mengenai Web Science , workshop pertama mereka di awal tahun ini, dan konferensi pertama Web Science di Athena, Yunani Maret 2009 yang dapat dilihat hasilnya dalam 3-4 tahun ke depan apakah semantic atau web 3.0 akan melahirkan studi tersendiri atau web science berhasil mengadopsinya sebagai bagian dari kajian mereka.Web science dipercaya banyak orang seperti pimpinan bisnis, pengusaha dan pembuat polis dari seluruh dunia.
Tujuannya untuk mendisiplinkan pelatihan untuk belajar web di seluruh dunia dan menjelaskan isi dan tantangan itu akan membentuk penggunaan design masa depan.

Gambar di bawah ini yang sampai saat ini merupakan dasar dari pengembangan web science (web science dibangun berdasarkan basis dari beberapa disiplin ilmu yang tercantum pada gambar).




Dan ini adalah beberapa generasi yang terdapat pada web science, yaitu :


- Generasi pertama yaitu Web 1.0. Web1.0 di sini masih bersifat read-only saja.


- Generasi kedua yaitu Web 2.0 ditandai dengan dimulainya kegiatan sosial, diikuti semakin popularnya berbagai fasilitas seperti wikipedia, blog, facebook dan sebagainya. Pada generasi ini terdapat kekurangannya yaitu pada penanganan untuk pertukaran data atau interoperabilitas masih sulit.


- Generasi ketiga yaitu Web 3.0 mencoba menyempurnakan dengan memberikan penekanan penelitian pada Semantic Web, Ontology, Web Service, Social Software, Folksonomies dan Peer-to-Peer. Penelitian ini sangat memperhatikan 'budaya' sebuah komunitas terhadap kebutuhan akan sebuah data atau informasi.


sumber : http://priyosayangdia.blogspot.com/2011/02/apa-itu-web-science.html

Minggu, 09 Januari 2011

Perpustakaan Audio Visual di Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma merupakan salah Universitas dengan jumlah Mahasiswa yang terbanyak se Asia Tenggara. Universitas Gunadarma menyediakan banyak fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan oleh mahasiswanya. Contoh fasilitas yang ada di Gunadama antara lain : BAAK online, studentsite, UG-pedia, Perpustakaan dan masih banyak lagi. Di Gunadarma ini terdapat perpustakan Audio Visual.Diperpustakaan ini khusus mengkoleksi bahan pustaka non buku, yaitu berupa Video kaset,kaset Audio dan lain sebagainya. Di purpustakaan Audio Visual ini menyediakan fasilitas balajar mandiri dagi dosen dan seluruh mahasiswa Gunadarma. Kegiatan belajar mandiri ini dilakukan dengan menggunakan seperangkat TV 14 inci dengan video tape recorder dan ear shet, sehingga belajar benar-benar dapat mandiri tanpa mengganggu mahasiswa lain. Selain untuk belajar mandiri mahasiswa dan dosen, ruang perpustakaan audio visual yang dilengkapi dengan proyektor dan layar lebar yang juuga dapat digunakan oleh dosen dalam proses belajar mengajar. Bahan belajar berbantuan komputer ini bersifat interaktif, sehingga proses belajar diharapkan juga lebih bermakna dan dapat membantu peningkatan pemahaman mahasiswa tentang bahan kuliah.